Setelah PT. Bank Bali merger dengan 4 Bank Umum lainnya, yaitu PT Bank Universal Tbk, PT Bank Prima Express, PT Bank Artamedia dan PT Bank Patriot menjadi PT. Bank Permata Tbk, maka PT BPR Bali Budikusuma Mandiri menjadi dibawah naungan PT Bank Permata, Tbk. Kemudian pada saat PT Bank Permata, Tbk sebagian sahamnya diakuisisi oleh pihak asing maka berdasarkan regulasi Bank Indonesia, maka saham-saham ex PT. Bank Bali di 18 BPR nya harus dilepaskan. Proses akuisisi saham ke – 18 BPR tersebut dilakukan oleh Koperasi Karyawan Bank Yudha Bhakti berdasarkan Akta Notaris No. 10, 11, dan 12 tertanggal 12 Januari 2006 oleh Notaris Agung Irianto,SH, M.Hum dan telah mendapatkan Surat keputusan Bank Indonesia no.8/2524/DPBPR/IDABPR/Sm tertanggal 28 November 2006.

Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang disahkan dalam Akta Notaris No. 26 tertanggal 05 Oktober 2007 oleh Notaris Djoko Sanjoto, SH tentang perubahan nama perseroan. Maka diputuskan penggantian nama dari PT. BPR Bali Budikusuma Mandiri menjadi PT. BPR Mitra Budikusuma Mandiri. Akta tersebut telah mendapatkan Surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Nomor AHU-17623.AH.01.02.Tahun 2009 tanggal 01 Mei 2009, yaitu perubahan nama menjadi PT.BPR MItra Budikusuma Mandiri.

Berdasarkan Akta pendirian maka bidang usaha PT. Bank Perkreditan Rakyat Mitra Budikusuma Mandiri, Kudus adalah menjalankan usaha dalam bidang Bank Perkreditan Rakyat dengan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut :

– Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito berjangka dan tabungan.
– Memberikan kredit bagi pengusaha kecil atau Masyarakat pedesaan.